Masalah otak aku kalah, tapi masalah fisik aku tetap kalah. Hahaha.. Kata orang, gayaku tidak ada feminim nya sedikit pun. Muka sih ok, tapi tidak pernah dirawat. Malas pakai kosmetik. Dan parahnya lagi, baju sekolah kusam tidak pernah diganti. Dan kaos kaki, diganti pas kalau diliat sama Ibuku. Hhehe.. Rambut panjang tebal tapi seminggu sekali dishampo. Aku ingat kata Rina teman ku “Eh, Lis, loe tuh kaya, punya banyak uang, fasilitas lo juga lengkap, tapi gue bingung, lo ga pernah urus diri lo sendiri. Lo pengen ke salon termahal sekali pun bisa, ga sayang ama diri lo sendiri ?!” Sekali lagi dengan cueknya aku jawab “Ga ada gunanya, buat waktu gue rugi. Lagipula, gini-gini aja udah banyak cowok yang naksir ama gue (bohong :P) apalagi kalau gue ke salon, cowok-cowok bisa pada nempel !!! Wkwkwk” Rina lalu mendorong kepalaku dan tertawa geli. “Huuuu dasar Ge-er” !
Hari demi hari berlalu, dan 1 minggu kemudian, sekolah kami kedatangan murid baru dari Bandung. Dia adalah Gio. Lebih cocoknya kak Gio, anak kelas XII. Sumpah, baru beberapa hari masuk, dia sudah terkenal. Apalagi cewek-cewek disekolahku tidak habis bahan menceritakan murid pindahan itu. Aku sih, tidak pernah melihatnya sekalipun. Tapi aku yakin dia ga beda jauh dengan cowok-cowok yang lain disekolahku.
Walaupun sudah 2 minggu kak Gio disekolahku, namanya masih famous aja diperbincangkan. Bahkan sampai dimading pun, ada orang yang membuat kata sambutan selamat datang buat kak Gio. Akhirnya membuatku penasaran melihat wajah aslinya. Pada saat dilapangan ada pertandingan bola basket dan disana benar-benar rame dikeremunin anak-anak cewek. Dan aku yakin 100% disitu ada kak Gio. Dengan pedenya aku lari menembus kerumunan anak cewek dan berdiri pas ditempat pertandingan basket, tiba-tiba saja semua menatapku dan permainan basket terhenti sejenak. Secara spontan aku berkata “Kak Gio itu yang mana yah ?” “Saya Gio. Ada apa ?” Gio menjawab. “Hmmm.. Cuma mau bilang sema-sema-semangat maksudnya ! hehe” Kemudian aku langsung lari dan keluar dari lapangan itu. OMG bego banget aku -,-. Dalam hati aku bergumam “gue sadar ga sih ngomong kayak gitu ?!” Sementara itu, anak-anak yang berada dilapangan menertawaiku dan mengatakan aku aneh. Tapi kak Gio beda, dia senyum tapi dia bilangin aku bodoh ! -__- yah sama aja -.-
Dimalam hari, aku terbaring pulas ditempat tidur ku yang empuk. Sambil menghela nafas pendek, pikiran ku tentang kejadian tadi siang, dan akhirnya aku sudah lihat yang namanya Gio. Tiba-tiba saja dari mulutku sendiri, keluar kata “Kak Gio keren, dia mirip sasuke”. Uppsss.. aku kaget, kenapa bisa berkata seperti ini ? -,- Aku coba mensuggesti diriku, kalau dia tidak mirip, bahkan sangat jauh berbeda. Berapa kali kucoba, tapi apalah, aku tak bisa membohongi diriku sendiri, dia memang mirip. Dari gayanya, tingkah lakunya, fisiknya, semuanya mirip. Aku ingat kata-kata yang sempat kukatakan sama teman-teman “Gue ga mungkin naksir cowok manapun, kecuali kalau ada cowok yang mirip sasuke. HAHA”. Entah kenapa, semenjak pertama kali nonton Naruto dan melihat karakter tokoh sasuke, aku langsung terpesona. But, I hate this. Kak Gio tetap aja bukan Sasuke. Pokoknya ini tidak boleh terjadi. Aku tidak mungkin menjadi bagian salah satu dari fans-fansnya itu.. Arghhh… >.<
To be Continue.... :) :) :)
To be Continue.... :) :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar