Minggu, 11 Agustus 2013

Hati Manusia

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim..
Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hati manusia itu ibarat burung.
Apabila terbang tinggi, ia akan jauh dari bahaya.

Semakin tinggi terbangnya, semakin jauh pula dari bahaya.
Sebaliknya, semakin dekat dengan bumi, semakin besar pula bahaya yang mengancamnya.

Terbang tingginya burung dianalogikan dengan “terbangnya” jiwa ke hadirat Allah SWT.

Ketika seorang hamba ikhlas dalam pengabdiannya, ketika itu pula jiwanya akan melangit, mendekati Dzat Yang Mahatinggi. Hatinya menjadi bersih dan bebas dari polusi dosa.

Dengan cara apapun, setan sulit melepaskan panah-panah tipu daya dan kesesatan.

Namun ketika jiwa seorang hamba menukik ke bawah, menukik ke arah kenikmatan duniawi, saat itu pula setan akan mudah membidikkan panah-panahnya.

Ketidak ikhlasan yang melahirkan sikap riya, ujub, takabur, ataupun ketergantungan yang tinggi kepada makhluknya.

Terlalu cinta dunia yang melahirkan keserakahan adalah pertanda jiwa seorang hamba telah menukik dan terkena panah-panah setan. Nau‘dzubillah.

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar