Lugu, polos, cerewet, malas, sedikit gila itulah Lucy. Anak kelas II SD yang bersekolah jauh dari rumahnya. Yah betul sekali, sifat Lucy memang seperti itu. Anaknya super malas, kalau dibangunkan oleh Ibunya susahnya minta ampun !! Telinganya ditutup kencang pakai bantal. Hingga seringkali dibangunkan oleh Ayahnya dengan menggunakan rotan besar hingga ia terbangun. Astaga.. Hanya pukulan yang mampu membangunkannya :P
Lucy memiliki dua orang kakak perempuan yang sudah kelas V SD dan II SMP yang sangat sayang kepadanya. Sampai-sampai apapun yang Lucy minta langsung dibelikan oleh kedua kakaknya ini. Tapi yang harganya tidak lewat dari Rp. 1000,-, karena mereka berdua tak memiliki uang. Maklum, kehidupan kelaurganya waktu itu sangatlah minim, hingga sulit untuk mencukupi keluarganya.
Hingga pada suatu hari, sang Ayah pulang dari kantor dan memberikan uang kepada anak-anaknya. Kakak Lucy yang pertama sebesar Rp.5000,- dan Kakak Lucy yang kedua sebesar Rp.3000,-. Tetapi apa ? Lucy tidak diberikan sepeser pun oleh Ayahnya. Dan timbul kecemburuan yang begitu besar, hingga Lucy bertekad untuk melakukan sesuatu.
Ketika Suasana rumahnya begitu sepi dan ternyata seluruh penghuni rumah lagi tidur siang, Lucy si cerewet ini segera melakukan aksinya. Ia ternyata menargetkan untuk mengambil uang Ayahnya yang berada dilemari kamar sang Ayah karena tingkat kecemburuannya sudah overdosis. Ia lalu memulai aksinya itu dengan loncat dikamar jendela Ayahnya dan berjalan pelan-pelan kemudian membuka lemari pakaian Ayahnya dan mengambil uang sebesar Rp.10.000,-. Akhirnya Lucy berhasil memegang uang sebanyak itu bahkan sang kakak belum pernah memegang uang Rp.10.000,- itu. Lucy segera membelanjakan uangnya dengan menghabiskan setengah dari uang tersebut dan yang Rp.5000,- nya disimpan. Ketika Lucy kembali kerumah habis berbelanja, ia menawarkan snack tersebut kepada kakaknya. Lalu sang kakak berkata “Ndak moja, makanan haram itu !!”. Lucy langsung kaget mendengar jawaban tersebut, ia lalu balik berkata “Ya udah…” Dengan kehabisan ide hingga dengan pedenya ia jawab seperti itu.
Pada saat makan malam, dan dimeja makan ada Lucy dan kedua kakaknya, Lucy langsung di wawancarai. Sang kakak berkata “Weh, dimana ko dapat itu uang sebenarnya ?” Lucy menjawab “Orang dapat dibawah kipas angin” Kakak kedua bertanya lagi “Betulanko ? Pasti uang nya bapak toh ?” Lucy menjawab lagi “Ndak deh, orang dapat di dalam laci ta” Kakak pertama “Aiiiii…. Kentaranya bohong. Pasti ko curi uangnya Bapak toh ? Tanyako bapak !” Kedua kakaknya langsung lari kedepan ruang tamu dan melapor kalau itu uang adalah uang Ayahku. Ternyata tanpa Lucy sadari, ternyata kedua kakaknya ini mengetahui perbuatannya. Lucy lalu segera berlari masuk kekamar dan menangis ketakutan, seketika sang Ayah membawa hanger pakaian. Ayah berkaata “Uang nya siapa itu ? Dimana dapat itu uang ?” Lucy menjawab dengan nada ketakukan dan gugup “Di-di-di ba-a-wa-a-h Kipas angin” Ayah tetap bertanya dengan hanger yang siap melayang ditubuh Lucy “Di mana ? jawab cepat” Lucy ketakutan dan akhirnya mengaku kalau ia mengambil uang Ayahnya. Ayahnya lalu meminta sisa uang itu kembali. Akhirnya dengan mata bengkak dan Berlinang air mata Lucy mengembalikan sisanya sebanyak Rp.5000,- dan sang Ayah menukarnya dengan Rp.1000,-. Setelah beberapa jam kemudian Lucy lalu meminta maaf kepada Ayahnya dan Ayahnya mengatakan agar Lucy tak mengulangi perbuatannya lagi. Sambil meminta maaf, ternyata kedua kakaknya asik menonton Lucy sambil tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar