Kamis, 01 Juli 2010

My Story 1 (Cerpen. Asli buatanku) ((:

Wina namanya. Ia adalah seorang anak perempuan yang bersekolah di sebuah SMA yang jaraknya cukup jauh dengan letak rumahnya. Di sana Wina dijuluki wanita setengah ga waras. Mengapa demikian ?? Padahal parasnya cantik, tapi sifatnya yang begitu kekanak-kanakan sehingga dia mendapat julukan seperti itu. Ia seringkali menjahili teman2nya bahkan teman cowoknya diladenin klu diajak berkelahi. Hmm.. Cewek ini mau di bilang anggun,, feminim nggak, mau di bilang tomboy juga nggak, so, di tengah2nya aja. Meskipun begitu, dia termasuk salah satu anak yang cerdas disekolahnya sehingga memiliki cukup banyak saingan berat juga lho! Kata teman2nya, Wina memang anak yang berkpribadian super duber aneh.

Pada tahun ini, Wina berusia 17 tahun yang katanya usia 17 tahun sudah dapat dikatakan remaja. Sudh sekian kali Ulang Tahunnya tidak dirayakan. Karena Wina seorang anak Yatim Piatu yang rumahnya kini hnya ditinggali oleh tante dan omnya. Orang tuanya sudah meninggal sejak kecelakaan mobil ketika Wina masih berusia 4 tahun. Meskipun demikian, Wina seorang anak perempuan yang tegar. Ia selalu ceria dan tersenyum, bahkan temannya yang bersedih, dapat di hiburnya juga. Tidak heran jika Wina memiliki banyak teman dan sahabat.

Pada suatu hari, Di kelas Wina merupakan pelajaran Penjaskes yang saat itu semua siswa keluar kelas dan menuju ke lapangan basket. Mereka lalu bermain basket dan tak lama kemudian Wina melihat Dika disana. Dika adalah seorang cowok tetangga kelas Wina yang merupakan cowok terpopuler satu sekolah. Semua cewek disekolah itu pada kagum dengan gaya kerennya Dika,, hatinya baik,, selain itu dia juga pintar. Tapi Cuma Wina yang benci dengan Dika. Tidak tahu kenapa Wina benci Dika mulai dari kelas 1 SMA hingga kini. Katanya Dika sok cool, Pura2 baik dan Mukanya sangat mesum. Segitu bencinya Wina sama Dika, sehingga bola basket yang Dia pegang saat ini,, dilemparkannya kearah Dika dan tepat mengenai muka Dika. Dika lalu menjerit kesakitan dan Wina langsung lari dengan kekuatan kuda. Dan menghilang seketika di tempat itu. Wina tertawa terbahak-bahak di dalam kelasnya. Walaupun begitu , Wina cukup kasian juga sama Dika. Ahahahaha~. Sementara itu, Dika langsung pergi kekelasnya dan tidak berniat untuk membalasnya karena katanya si Dika ini sudah menyukai Wina sejak kelas 3 SMP karena kebetulan mereka 1 sekolah mulai dari SMP. Hal itu sebenarnya sudah diketahui Wina, tapi dia ga percaya sama sekali. Dia hanya berpikir yang negative tentang Dika.

Keesokan harinya, ketika bunyi bel tanda istirahat, siswa-siswa segera keluar dan Wina berserta teman2nya pergi ke kantin. Disana Wina langsung memasuki Dapur dan menyalakan kompor gas. Tidak lama kemudian Wina mencium bau hangus. Wina segera berlari menuju dapur dan ternyata ia lupa untuk mematikan kompor gas tersebut. Api dari kompor gas itu langsung meledak dan apinya lalu menyebar. Semua siswa panik serta guru2 pun juga begitu. Tidak ada yang berani masuk kedalam untuk menyelamatkan Wina. Tiba-tiba seorang cowok berlari dan langsung memotong besarnya api itu dan berhasil menyelamatkan Wina. Ternyata cowok itu adalah Dika. Wina ditemukan pingsan dengan banyak luka bakar dimukanya. Akhirnya Wina di bawa ke RS.

Setelah kejadian itu, akhirnya Wina sadar sejak beberapa hari ini Dia hanya terbaring di tempat tidur. Teman2nya lalu menceritakan kembali kejadian tersebut. Seketika tetes airmata Wina keluar dan langsung merasa bersalah karena selama ini dia sudah menilai Dika yang salah. Dia baru sadar klu Dika sangat baik. Wina lalu menanyakan keadaan Dika. Teman2nya mengatakan bahwa kondisi Dika baik-baik saja tapi kini Dika dikeluarkan dari sekolah karena ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran tersebut karena ulah dia yang menyalakan kompor gas dan lupa mematikannya. Wina tambah merasa sangat bersalah dan airmata nya makin deras keluar membasahi pipinya. Dia lalu berdiri dari tempat tidurnya dan langsung berlari mencari Dika. Ketika berlari mengelilingi RS, dia melihat Dika ada di atas tandu dengan keadaan pucat pasi. Wina lalu menanyakan kepada Dokter yang merawat Dika. Bahwa Dika baru kehilangan nyawanya. Seketika airmata Wina keluar tiada henti, tapi sempat menanyakan apa penyakit yang diderita Dika. Ternyata Dika tidak menderita penyakit apapun. Melainkan Dika hanya memberikan jantung nya kepada teman perempuannya yang mengalami peristiwa kebakaran. Tidak lain orang itu adalah Wina. Wina lalu memeluk mayat Dika dan air matanya membasahi bagian tubuh Dika. Dokter hanya mengatakan sebelum Dika meninggal, Ia sempat mengintip di kamar seorang pasien no 201 dan Dia titip salam untuk tidak melupakannya. Nomor kamar itu adalah Wina. Wina tambah merasa dirinya sangat jahat telah mensia2kan orang yang sangat baik kepadanya. Wina merasa kalau dirinya merupakan orang terjahat sedunia yang hanya dapat mengakibatkan kematian seseorang. Sejak saat itu, Wina berjanji tidak akan bersikap seperti itu kepada orang yang benar2 sayang kepadanya.

Akhirnya, setelah beberapa minggu kematian Dika, Wina lalu pulang kerumah dan langsung membaca kotak pos. Disana ada sebuah surat yang merupakan tulisan tangan dari Dika. Ketika ia membukanya, isinya ::

“Wina, aku mohon jangan benci kepadaku. Andai kau tahu, aku tidak pernah membencimu sedikitpun. Aku hanya ingin kau menjadikan ku lebih dari temanmu. Mungkin permintaanku sangat sederhana tapi bagi dirimu sangat sulit untuk tidak membenciku. Dari surat ini, aku hanya berpesan jangan lupakan aku meski aku tiada. Kenangan satu2nya yang dapat aku berikan, hanyalah sebuah Jantungku saja. Semoga sangat membantu kamu dalam menjalani hidupmu. Sekian dari saya Wina. Semangat !!, I miss U.. Dika.

Setelah membaca surat tersebut, Air mata Wina jatuh membasahi surat Dika. Wina berkata dalam hatinya, klu dia berjanji akan menepati semua permintaan Dika. Dari sini, Wina akhirrnya memaafkan semua kesalahan teman2nya dan sekaligus dia juga meminta maaf kepada teman2nya. Dia berharap Dika melihat ini semua dgn wajah tersenyum lebar.

5 komentar: